Kebiasaan mengatur keuangan
pribadi seseorang bisa membuat hidup lebih baik atau malah
menghancurkannya. Ketika mampu mengadopsi kebiasaan yang positif,
manfaatnya menjadi tak terbatas. Hidup menjadi bebas stres dan seimbang.
Sayangnya, banyak yang mengalami hal sebaliknya. Banyak orang tidak mampu mengubah kebiasaan buruk tersebut. Padahal, hanya dengan langkah sederhana Anda bisa mendekati kebebasan finansial.
Berikut tiga kebiasaan keuangan yang sebaiknya tidak Anda lakukan lagi, seperti dikutip dari Money.com, Rabu (23/9/2015):
1. Habiskan banyak uang untuk dapat poin reward
Poin reward dari kartu kredit memang bisa sangat bermanfaat, asalkan Anda mendapatkannya secara bertanggung jawab. Namun, sering kali pengguna kartu kredit menaikkan poin tersebut dengan cara yang salah.
Anda harus ikuti anggaran yang ketat dan berjuang supaya tidak terjerumus pada pembelian sembrono. Salah satu cara mematahkan kebiasaan konsumtif adalah menggunakan kartu kredit hanya untuk biaya rutin.
Misalnya, tinggalkan kartu Anda di rumah dan gunakan untuk pembayaran otomatis tagihan telpon genggam. Jangan lupa untuk membayar penuh tagihan bulana tersebut.
2. Mengabaikan tagihan
Pulang ke rumah dan melihat setumpuk tagihan memang membuat stres dan beban pikiran. Tapi melemparkan mereka kembali ke meja dan mengabaikannya selama berminggu-minggu hanya membuat konsekuensi mengerikan pada kehidupan keuangan Anda.
Secara konsisten mengabaikan tagihan membuat diri Anda berlarut-larut dalam hutang. Langkah sederhana untuk menghilangkan kebiasaan ini adalah jangan menunda membayar tagihan.
Mulailah proaktif melihat utang dan mencari cara menyelesaikannya. Awalnya mungkin Anda akan stres melihat angka tersebut tapi pada akhirnya Anda akan terbebas dari utang.
3. Alihkan hutang tanpa mengatasi masalah utama
Jika Anda terus-menerus melakukan konsolidasi utang atau mentransfer saldo ke kartu kredit baru, maka tentu saja tidak akan menyelesaikan masalah.
Cobalah catat anggaran per bulan supaya Anda tahu berapa banyak pengeluaran melebihi budget yang terjadi selama ini. Anda harus bisa menghapus utang dan menemukan kehidupan keuangan yang lebih stabil.
Sayangnya, banyak yang mengalami hal sebaliknya. Banyak orang tidak mampu mengubah kebiasaan buruk tersebut. Padahal, hanya dengan langkah sederhana Anda bisa mendekati kebebasan finansial.
Berikut tiga kebiasaan keuangan yang sebaiknya tidak Anda lakukan lagi, seperti dikutip dari Money.com, Rabu (23/9/2015):
1. Habiskan banyak uang untuk dapat poin reward
Poin reward dari kartu kredit memang bisa sangat bermanfaat, asalkan Anda mendapatkannya secara bertanggung jawab. Namun, sering kali pengguna kartu kredit menaikkan poin tersebut dengan cara yang salah.
Anda harus ikuti anggaran yang ketat dan berjuang supaya tidak terjerumus pada pembelian sembrono. Salah satu cara mematahkan kebiasaan konsumtif adalah menggunakan kartu kredit hanya untuk biaya rutin.
Misalnya, tinggalkan kartu Anda di rumah dan gunakan untuk pembayaran otomatis tagihan telpon genggam. Jangan lupa untuk membayar penuh tagihan bulana tersebut.
2. Mengabaikan tagihan
Pulang ke rumah dan melihat setumpuk tagihan memang membuat stres dan beban pikiran. Tapi melemparkan mereka kembali ke meja dan mengabaikannya selama berminggu-minggu hanya membuat konsekuensi mengerikan pada kehidupan keuangan Anda.
Secara konsisten mengabaikan tagihan membuat diri Anda berlarut-larut dalam hutang. Langkah sederhana untuk menghilangkan kebiasaan ini adalah jangan menunda membayar tagihan.
Mulailah proaktif melihat utang dan mencari cara menyelesaikannya. Awalnya mungkin Anda akan stres melihat angka tersebut tapi pada akhirnya Anda akan terbebas dari utang.
3. Alihkan hutang tanpa mengatasi masalah utama
Jika Anda terus-menerus melakukan konsolidasi utang atau mentransfer saldo ke kartu kredit baru, maka tentu saja tidak akan menyelesaikan masalah.
Cobalah catat anggaran per bulan supaya Anda tahu berapa banyak pengeluaran melebihi budget yang terjadi selama ini. Anda harus bisa menghapus utang dan menemukan kehidupan keuangan yang lebih stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar